Instalasi Jaringan LAN
Topologi BUS
Topologi
BUS merupakan topologi fisik yang menggunakan
kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada
ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup
serta sepanjang kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi
Bus adalah:
·
Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana
sepanjang kabel terdapat node-node.
·
Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
·
Signal melewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
collision (Tabrakan data atau tercampurnya data).
collision (Tabrakan data atau tercampurnya data).
·
Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti.
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti.
·
Topologi bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan dikirim
pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (Kabel), signal
hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan
tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.
Persiapan
yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan
yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi BUS adalah:
a.
Kartu
Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang
terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun
workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem
jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI
dan ISA.
b.
Kabel
dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan
topologi BUS adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan
perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik
dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan
sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel
tersebut.
Jenis
kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin
coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.Kabel Coaxial atau kabel
RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan
dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan
sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan
diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor
yang digunakan dalam jaringan Topologi BUS adalah dengan menggunakan konektor
BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
·
Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung
kabel coaxial.
·
TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan
dengan Topologi BUS yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
·
TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN
Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.
Memperbaiki
Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan
konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer
client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk
pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
1.
Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar
disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA
atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan
sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot
ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam
pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat
dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen
lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada
maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh
komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows
98, Windows 2000 dan windows XP.
2.
Pemasangan Kabel pada Konektor
Pemasangan
Kabel Coaxial dan Konektor BNC
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
3.
Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
Pemasangan
Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi BUS
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi BUS yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi BUS menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi BUS yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi BUS menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
4.
Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan,
pemilihan Protocol,Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah terpasang
dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang
dapat dilakukan dengan cara:
a. Penginstallan
Driver Kartu Jaringan (LAN Card) Penginstalan driver
dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug
and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me)
yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan
tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b. Pemilihan
Protocol Biasanya setelah melakukan instalasi kartu
jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP
dikotak dialog tersebut namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara
berikut:
c. Pengisian
IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
Kelas
Alamat IP Address
IP
Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D,
dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan
jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki
jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host
sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari
dua field, yaitu:
·
Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer
dihubungkan
·
Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan
untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
d. Pemilihan
Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan
Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi
sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1. Pemeriksaan ulang
konfigurasi jaringan
2. Pengujian konektifitas
jaringan
3. Pembuatan laporan
hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
dilakukan
Dengan
tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat
teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada.
Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas
yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
A.
Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang
konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses
paling awal yakni:
a.
Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card)
apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
b.
Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch
atau konektor lain tidak mengalami short atau open.
c.
Pemasangan konektor tidak longgar
d.
Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara
software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari
instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan
Workgroup yang digunakan.
Apabila
semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah
pengujian konektifitas jaringan.
B.
Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau
pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita
konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.Dalam
menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan
pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan
identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find
computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian
akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita
masukkan.Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara
double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer
yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat
dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan
jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan
informasi secara lengkap.Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms
Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan
C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration)
memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja.
Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah
10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih
lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:>
IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG
secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a.
Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b.
Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan
Realtek RTL8029(AS) jenis Ethernet Adapter.
c.
Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d.
IP Addres adalah 10.1.1.7
e.
Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer
dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping.
Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor
IP address yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika
kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP
tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh
Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda
bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.
Sumber Artikel :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar